Cerita Sebuah Foto

Lagi-lagi saya ingin mengangkat tema ini, pembajakan foto yang sudah diangap 'lumrah' dan biasa di era berjamurnya OLSHOP saat ini.

Tulisan ini hanya untuk menceritakan kepada anda, bahwa ada kerja keras, keringat dan perjuangan dibalik selembar foto.

Dulu saya sempat nangis, waktu tau foto-foto saya dibajak. Sekarang saya berpikir,seribu kali mereka membajak foto saya, sejuta kali saya akan berkarya. Bismillah tetap semangat...

 

 

Alkisah...

Beberapa saat yang lalu, saya membuat pengumuman di sebuah grup di fb. Mencari talent-talent muda yang mau belajar menjadi model. Disitu dengan jelas saya cantumkan bahwa model hanya akan mendapatkan uang saku. Bukan fee atas jasanya menjadi model saya.  Karena mereka akan mendapatkan banyak pengalaman berharga menjadi model yang sebenarnya. Bukan hanya sekedar narsis. Tapi bagaimana sebuah foto bisa menampilkan produk yang cantik dan memberikan kesan. Sehingga orang akan tertarik membeli produk karena melihat foto tersebut.  Diluar dugaan ada puluhan inbox mampir ke fb saya. Karena saya tidak mau pusing saya menerima hampir semua inbox yang masuk untuk mengikuti test foto awal.  Banyak yang kaget dan kikuk harus berfoto didepan peralatan foto yang lengkap. Berpose di depan kami, orang-orang yang tidak mereka kenal.




Yang daftar cantik  banyak sih tapi kurang fotogenik. Fotogonic dalam prespektif saya adalah mereka yang di foto kelihatan menarik. Mau penampilannya kayak apa di dunia nyata, yang penting di kamera auranya keluar, gesturenya menarik.
Ada 3 orang yang kemudian saya pertimbangkan untuk mengikuti test foto tahap berikutnya. Tapi karena waktunya hanya bisa sore. Saya mencancelnya. Karena pemotretan kami dilakukan pagi hari, antara senin - jum'at.



2 orang itulah yang akhirnya saya panggil untuk untuk melakukan  test foto.
 Inilah salah satu model yang saya panggil untuk test foto tahap II saat itu.
Setelah melakukan test foto dengan salah satu calon model. Beberapa hari kemudian, saya kembali memanggil  yang lain untuk test foto.


Model Ubay : Wearing Set Syar'i By ANNORA

Singkat cerita, lewat berbagai pertimbangan, akhirnya saya memilih ubay untuk terus menjadi model saya. Wajah dan eksresinya, persis seperti yang saya cari selama ini.

Saya mengajarkan banyak hal kepada ubay, mengontrol ekspresi wajah, gesture di kamera, cara make-up sederhana (karena proses make-up kami lakukan sendiri) dan banyak hal lainnya.

Dan kemarin, seperti biasa saya membuat janji dengan ubay. Untuk melakukan pemotretan dengan suasana baru, karena suami saya baru saja memasang layar Background yang cukup lebar, sehingga memudahkan proses edting.


Proses pemotretan bisa dibilang sangat menyenangkan, sekaligus sangat melelahkan, sejak pagi saya sudah harus menyiapkan peralatan foto. Alat-alatnya juga cukup berat. Setelah menyiapkan peralatan foto, tahap selanjutnya adalah test cahaya (ini istilah saya sendiri) Test Cahaya adalah tahap dimana saya mengukur cahaya yang tampil di layar kamera sesuai dengan yang saya harapkan. 
Proses rumit menyiapkan cahaya foto belum selesai, biasanya ubay sudah datang, segera saja ubay mulai me-make-up dirinya sendiri. Sesekali saya membantu ubay merapikan riasan wajahnya.

Hampir sehari penuh pemotretan, lelah sekali.  Karena tumpukan jilbab dan gamis yang selesai difoto juga menunggu untuk dirapikan kembali ke dalam rak.
Sore hari menjelang mba-mba admin pulang. Semua kembali rapi. Jilbab dan gamis sudah masuk ke dalam rak-rak semula.

Saya sudah lelah. Tapi besok sudah menunggu puluhan foto yang harus di edit.


Ini contoh foto yang masih mentah,belum editing.
  
Dan ini hasil setelah melewati proses editing 

Sebagai catatan, saya dulu juga tidak punya peralatan fotografi selengkap ini. Untuk foto saya hanya memakai kamera pocket biasa. Itupun fotonya harus kemana-mana. Ketaman yang cahayanya rata. atau sore-sore ke sawah yang rimbun sehingga bisa mendapatkan cahaya yang bagus buat foto. 
Tenang, dulu saya juga memulainya dari nol. Intinya mau belajar saja, nanti lama-lama Allah tunjukkan caranya. Hmm saya kehabisan kata-kata. Semoga tulisan ini bisa menginspirasi yang punya OL-SHOP untuk mau belajar membuat foto yang bagus. Swear deh kalo fotonya bagus, insyaallah jualannya juga laris. Yang bagus katakan bagus yang biasa katakan biasa. Lakukan yang terbaik. sisanya biar tangan Allah yang bekerja. Yuukkk belajar dari sekarang 
^___^

Peluk hangat
me : Indah Annora (ownernya JCM = Jilbab CantiQ Malang)
Hijab Designer Of Annora & Purple Hijab

CONVERSATION

0 komentar: